JAKARTA – Kontingen SEA Games Indonesia akan dikukuhkan Wakil Presiden (Wapres) Boediono di Jakarta, Rabu (2/11/2011). Merah Putih menargetkan 155 medali emas di multievent tersebut.
Pelaksana Tugas Harian Seskemenpora Joko Pekik Irianto membenarkan kontingen Merah Putih akan dikukuhkan Wapres. ”Kami mendapatkan konfirmasi bahwa pengukuhan kontingen SEA Games akan dilakukan Wapres awal bulan depan,” ungkap Joko, Jumat 28 Oktober 2011. Menurut Joko,rencana pengukuhan oleh Wapres lantaran Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) memiliki agenda kenegaraan di luar negeri.
Jadi,Wapres akan mendapat kepercayaan mengukuhkan sekaligus mengobarkan semangat atlet-atlet Indonesia yang akan bertarung di multievent dua tahunan tersebut.
”Pak SBY memiliki agenda kenegaraan di luar negeri pada awal bulan depan. Sebagai penggantinya,Pak Boediono yang akan mengukuhkan kontingen SEA Games Indonesia.Tidak ada masalah dengan itu, karena sebenarnya sama saja,” lanjut Joko.
Joko mengatakan pertimbangan Kemenpora sekarang mencari tempat pengukuhan tersebut. Pihaknya belum memutuskan apakah akan menggunakan Istora Senayan atau Tenis Indoor Senayan. Padahal,Merah Putih yang berstatus tuan rumah diperkirakan akan mengirimkan 1.582 atlet dan ofisial di multievent tersebut.Jumlah itu terbesar di antara delegasi lainnya,seperti unggul 362 atas Thailand yang mengirimkan 882 atlet dan 38 ofisial.
Sementara Brunei Darussalam dan Timor Leste tercatat sebagai kontingen terkecil. ”Istora atau Tenis Indoor sebagai tempat alternatif.Kami saat ini belum putuskan kepastian tempat pengukuhan.Secara umum pengukuhan diikuti atlet dan ofisial. Tapi,teknisnya tidak semuanya hadir. Pengukuhan diprioritaskan bagi cabor yang bertanding di Jakarta.Kami harus pertimbangkan efisiensi agar tidak mengganggu proses persiapan,”ujarnya.
Sedikitnya 23 cabor akan dipertandingkan di Jakarta,seperti sepak bola,bulu tangkis,balap sepeda,judo, karate,panahan,bahkan basket.Dari jumlah total 1.582 kontingen Indonesia, sebanyak 746 nama berada di Jakarta dan sisanya bersaing di Palembang. Soal perolehan medali,Satuan Pelaksana Program Indonesia Emas (Satlak Prima) menghitung potensi Indonesia meraih medali adalah 155 emas atau 28,5%.
Jumlah itu turun hampir 7% dari target awal karena berbagai problem persiapan nonteknis. Kontingen yang bersaing di Jakarta ditargetkan 77 emas,sedangkan sisanya berasal dari venue Palembang.”Kami akan menyertakan atlet-atlet yang belum menjalani basecamp di Palembang.Artinya, mereka menjalani persiapan di sini dan belum diberangkatkan ke Palembang.Nanti teknisnya akan diatur sedemikian rupa Satlak Prima,”tandasnya.
Menurut Ketua Satlak Prima Tono Suratman,dengan terlambatnya penyelesaian venue,waktu adaptasi atlet tidak maksimal.”Perolehan medali kami di SEA Games bisa berkurang. Beberapa venue belum selesai sesuai deadline sehingga cabor gagal melakukan adaptasi lebih lama.Kalau semua venue bisa selesai lebih cepat,target medali tetap aman,”ungkap Tono.
Tono mengungkapkan,rasa pesimisme itu setelah melakukan audiensi dengan Komisi X DPR RI,Rabu (26/10).Dalam momentum itu,dia memaparkan kesiapan akhir cabang olahraga jelang SEA Games 2011 plus kalkulasi pemenuhan target medali. Saat ini Merah Putih memiliki target 155 emas atau 28,5% dari total medali yang disediakan.Berdasarkan perhitungan itu, Indonesia berasumsi sudah juara umum.
Rinciannya,tuan rumah mendulang 77 emas dari venue SEA Games di Jakarta dan sisanya diraih di Palembang.Sebelumnya, mereka memasang target medali 35% dari total 542 emas. ”Kami terancam kehilangan momentum medali pada beberapa cabang olahraga. Sebab, beberapa cabang tersebut saat ini belum melakukan uji coba venue.Kami berharap venue siap semuanya pada Jumat (28/10),sehingga cabor bisa mencobanya sekitar sepekan,” kata Tono.
Beberapa venue saat ini dalam tahap penyelesaian seperti dayung dan menembak.Nomor road race balap sepeda juga mengalami masalah dengan pembongkaran dua ruas lintasan.Secara keseluruhan beberapa cabor yang belum melakukan test event adalah renang,diving, dan wushu.
Bila Danau Cipule sebagai acuan,maka cabor dayung juga belum bisa melakukan adaptasi venue. ”Bukan hanya kesiapan venue,perolehan medali bisa turun karena masalah kelengkapan peralatan pertandingan.Semua harus beres pada akhir bulan,”kata Tono.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Beri Komentar kepada kami ...