Pembangunan kilang gas alam cair (LNG) Senoro di Kabupaten Banggai, Sulawesi Tengah, milik PT. Donggi-Senoro Liquefied Natural Gas (DSLNG) berjalan sesuai jadwal.
"Kami optimistis pembangunan kilang LNG Senoro berjalan sesuai jadwal dan siap beroperasi pada 2014. Memang ada hambatan teknis dan nonteknis, namun alhamdulillah masih bisa diatasi," kata Direktur PT. DSLNG, Leomirnandi Karamoy, usai penandatanganan kerja sama PT.DSLNG dengan Universitas Tadulako di Palu, Rabu.
Menurut dia, rencana awal kilang LNG Senoro ini sebenarnya sudah beroperasi pada 2007. Namun karena berbagai masalah, proses pembangunan kini baru memasuki tahap pembebasan lahan dan pembangunan pondasi.
"Kami proyeksikan, konstruksi kilang akan selesai pada 2014 dengan total nilai investasi sekitar 2,8 miliar dolar AS, sehingga pengapalan perdana akan dilakukan pada akhir 2014 sesuai kontrak yang telah ditandatangani dengan pembeli," ujarnya. Ia tidak merinci kendala lapangan yang ditemui, namun menyebutkan bahwa masih ada masalah di atas beberapa kavling tanah yang sudah dicadangkan untuk perusahaan namun tetap dipertahankan oleh warga setempat.
"Kami terus melakukan pembicaraan secara kekeluargaan. kalau ada kekeliruan di pihak investor, kami akan konreksi diri. Kami akan membangun hubungan kerja sama dan kemitraan yang baik dengan masyarakat sekitar proyek," ujar Andi Karamoy yang didampingi Humas DSLNG, Dwi Hananto.
Kilang LNG Senoro yang berkapasitas 2 juta ton per tahun itu akan mengolah (mencairkan/liquefied) gas alam dari tiga lapangan gas di sekitar Donggi dan Senoro, Kabupaten Banggai, yang dihasilkan oleh JOB Pertamina-Medco Energi.
Sebanyak 75 persen dari produksi akan di ekspor ke Jepang dan Korea, sedangkan sisanya akan dipakai memenuhi kebutuhan energi dalam negeri, yakni pabrik pupuk dan pembangkit listrik tenaga gas yang akan dibangun di sekitar Senoro.
Pembeli luar negeri yang telah menandatangani kontrak dengan PT.DSLNG adalah Chubu Electric Power dan Kyushu Electric Power dari Jepang serta Korea Gas Corporation dari Korea Selatan.
Ia berharap proses konstruksi berjalan lancar, sehingga jadwal produksi tidak tidak tertunda lagi dari tahun 2014 karena persaingan akan semakin ketat.Ia memberi contoh, bila pembangunan kilang ini bisa terealisasi sesuai skedul awal pada 2007, maka tidak ada pesaing lain di seluruh dunia.
Namun karena dengan tertundanya rencana produksi menjadi 2014, katanya, maka pesaing makin banyak karena pada tahun itu akan ada lebih dari 10 kilang yang sama di seluruh dunia akan berdiri, sehingga pasar akan semakin ketat.
Sabtu, 29 Oktober 2011
Pembangunan Kilang Lng Senoro Berjalan Sesuai Jadwal
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Beri Komentar kepada kami ...